KAIDAH KOMPROMISASI HADIS-HADIS YANG BERTENTANGAN
[IKHTILAF AL-HADIS]
MAKALAH
QAWA’ID AL-TAHDITS
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN MATA KULIAH
Dr. SAIFUDDIN, M.Ag.
Dr. DZIKRI NIRWANA, S.Th.I., M.Ag.
OLEH
M. BAIDILLAH
NIM. 1402521312
PASCA SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah puji
syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa selalu melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam atas junjungan jkita Nabi
besar Muhammad SAW beserta sahabat, kerabat dan orang-orang yang mengikuti
langkah beliau hingga akhir zaman. Sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah
ini yang berjudul “KAIDAH KOMPROMISASI HADIS-HADIS YANG BERTENTANGAN
(IKHTILAF AL-HADIS)“.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan
untuk memperluas wawasan dalam rangka memperbanyak ilmu pengetahuan dan juga
sebagai salah satu syarat yang wajib di penuhi. Penyusun sepenuhnya sangat
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya di sebabkan
keterbatasan pengetahuan penyusun oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
ini yang akan datang.
Dalam proses penyelesaian makalah
ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
Bapak Dr. SAIFUDDIN, M.Ag. dan Dr. DZIKRI NIRWANA, S.Th.I., M.Ag. selaku dosen
mata kuliah Qawaid Al Tahdis
Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi diri penyusun maupun
bagi orang lain.
Banjarmasin, 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
|
……………………………………………..………………………
|
i
|
Kata Pengantar
|
…………………………..…………………………………………
|
ii
|
Daftar isi
|
……………..………………………………………………………
|
iii
|
BAB I
|
A. PENDAHULUAN………………...…………………………..
|
1
|
B.
PENGERTIAN IKHTILAF AL HADIS ……………………
|
2
|
|
C. PENYEBAB ADANYA IKHTILAF AL HADIS …………...
|
3
|
|
D. METODE PENYELESAIAN IKHTILAF AL HADIS …….
|
4
|
|
BAB II
|
PENUTUP
……………………………………………...………...
|
14
|
Simpulan
………………………………………………………….
|
14
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB I
A.
PENDAHULUAN
Hadis adalah
sumber hukum kedua bagi umat Islam. Kedudukannya merupakan penjelas bagi
al-Quran. Umat Islam tidak bisa menerapkan ajaran dari al-Quran tanpa petunjuk
secara rinci dari hadis. Berbagai ibadah utama dalam Islam perintahnya ada
dalam al-Quran, seperti shalat, puasa, zakat dan lain-lain. Perintah itu
berbentuk umum, sementara hadis datang dengan rincian yang jelas. Hadis sangat
diperlukan untuk dapat mengamalkan ajaran islam secara sempurna. Ibadah shalat
lima waktu perintahnya dalam Al Qur’an, teknis pelaksanaannya hadis yang
menjelaskan. Pengamalan perintah al-Quran tidak bisa terlepas dari hadis.
Hadis Nabi Muhammad yang sampai pada kita hari ini banyak
jumlahnya. Tidak semuanya hadis Nabi itu dapat kita terima secara mutlak. Hal
ini disebabkan hadis
Nabi tersebut masih terbagi ke dalam
berbagai bentuk hadis. Tentunya kita sepakat bahwa hadis yang dapat dijadikan
sebagai hujjah adalah hadis yang termasuk kategori maqbul.
Namun hadis maqbul tidak dapat diterima begitu saja
karena pada hadis maqbul terdapat persoalan-persoalan yang
meragukan untuk dijadikan sebagai
hujjah dalam menyelesaikan masalah. Persoalannya adalah
terdapatnya pada hadis maqbul riwayat-riwayat yang antara
satu dengan yang lainnya tampak saling bertentangan
artinya menyangkut masalah yang dihadapi tersebut disatu pihak ditemukan
hadis dengan ketentuan hukum yang membolehkan atau bahkan memerintahkan.
Sedangkan dipihak lain ditemukan pula hadis dengan ketentuan hukum yang
melarang.
Dalam proses perkembangan
ilmu hadis mengalami beberapa
kemajuan dalam tingkat kualitasnya, hal ini didukung karena adanya perkembangan
pemikiran yang lahir dari para pemikir-pemikir modern yang berkecimpung dalam
dunia penelitian hadis. Kitab-kitab khusus yang membahas tentang hadis-hadis,
baik dari segi pembagiannnya ataupun
ilmu-ilmu yang mendukung
adanya pembukuan hadis.[1] Dan
juga dalam perkembangannya hadis juga membutuhkan berbagai
ilmu yang membahas tentang bagaimana caranya
memahami hadis.
[1] Assa‟idi Sa‟adullah, Hadis-hadis Sekte.(Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996) h. 11
Selengkapnya bisa di download
Selengkapnya bisa di download
No comments:
Post a Comment